Kota Tangerang, Kabarreformasi.com – Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember merupakan momentum untuk menumbuhkan kesadaran semua orang terhadap penyakit AIDS yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Permasalahan HIV dan AIDS menjadi tantanan kesehatan hampir di seluruh dunia, termasuk di Kota Tangerang. Maka, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya memaksimalkan layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menyatakan, layanan PDP untuk ODHA tersedia di 39 UPTD Puskesmas, RSUD Kota Tangerang dan sembilan rumah sakit swasta . Puskesmas atau klinik di Kota Tangerang dapat memberikan layanan konseling, tes HIV dan layanan terapi Antiretroviral (ART).
“Sedangkan rumah sakit menyediakan layanan rujukan untuk kasus yang memerlukan penanganan lebih intensif,” ungkap dr. Dini, Jumat (29/11/24).
Berikut yang diberikan pada layanan PDP:
1. Perawatan Medis
– Pengobatan Antiretroviral (ART)
– Tes Viral Load
– Tes CD 4
– Pemeriksaan TBC, hepatitis dll
2. Dukungan Psikososial
– Konseling Pre-Test dan Post-Test
– Dukungan emosional dan motivasi
– Penguatan kelompok dukungan
3. Pencegahan Penularan
– Pencegahan ibu ke anak
– Pencegahan transmisi seksual
– Penanganan pengguna napza suntik
4. Pengobatan Infeksi Oportunistik
– Penanganan penyakit seperti TBC, pneumonia, atau infeksi jamur yang sering menyerang ODHIV
– Pemberian terapi pencegahan profilaksis bagi ODHIV yang berisiko tinggi terhadap infeksi tertentu.
Diketahui, Kota Tangerang melalui Puskesmas Cipadu, Kecamatan Larangan pernah menerima penghargaan atas Layanan PDP dengan capaian ODHIV on ART Diperiksa Viral Load (VL) HIV tertinggi dalam Kategori Layanan PDP dengan Beban ODHIV Rendah pada Periode 1 Januari- 31 Agustus 2024.
“Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) Republik Indonesia pada September lalu,” katanya.
Sementara itu, dr. Dini menjelaskan bahwa virus HIV tidak menular melalui penggunaan toilet bersama, gigitan nyamuk/ serangga, menggunakan alat makan bersama, bersalaman/berpelukan ataupun tinggal serumah dengan ODHA.
“Karenanya, berperilaku hidup bersih dan sehat dapat mencegah terjadinya penularan HIV dan tidak perlu menjauhi ODHA. Untuk itu, menjadi ODHA terinfeksi HIV bukanlah penghalang untuk bersosialisasi, bekerja dan berkeluarga,” jelasnya. (Ir)