Kota Tangerang, Kabarreformasi.com – Memastikan kesehatan dan keselamatan ibu hamil di Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan meluncurkan program Sistem Pemantauan Kehamilan Terintegrasi dan Terpadu (Emak Idep). Program ini adalah untuk mengatasi permasalahan pelayanan kesehatan ibu hamil dan ibu bersalin. Sehingga, seluruh data dan informasi ibu hamil dan ibu bersalin dapat tercatat secara optimal.
“Program ini tujuannya mengatasi permasalahan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu bersalin. Dengan Emak Idep, seluruh data, pemantauan hingga rujukan yang terencana dapat tercatat dengan baik. Sehingga, kami dapat melihat perkembangan kesehatan ibu hamil dan janinnya. Tujuan dari adanya Emak Idep ini salah satunya agar tidak ada kasus ibu meninggal saat melahirkan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan, dr. Dini Anggraeni, saat dihubungi, Rabu (21/06/23).
Ia melanjutkan, program ini sudah tersebar di 13 Kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Emak Idep juga berkolaborasi dengan program Cageur Jasa untuk mendata ibu hamil melalui aplikasi yang sudah terkoneksi dengan data induk.
“Nantinya, ibu hamil akan didata oleh petugas mengenai riwayat kehamilan sejak hari pertama hingga persalinan. Dengan adanya data tersebut, ibu hamil dapat terpantau kesehatannya dan perkembangan janinnya. Dari aplikasi tersebut juga dapat diketahui ibu hamil tersebut dapat melahirkan di puskesmas, rumah sakit, atau bidan mandiri. Sehingga, puskesmas dapat mendata berapa jumlah ibu hamil dan ibu bersalin,” lanjutnya.
Diharapkan, dengan adanya Emak Idep para ibu hamil mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai data yang tercatat. Sehingga, zero death pada angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kota Tangerang dapat segera tercapai.
“Kami tentu berharap, dengan adanya Emak Idep dapat memaksimalkan pelayanan yang optimal pada ibu hamil dan ibu bersalin di Kota Tangerang. Ini juga sebagai bentuk komitmen kami, sehingga zero death pada angka kematian ibu hamil dan angka kematian bayi di Kota Tangerang segera tercapai,” tutup dr. Dini. (Ratih)